Siang itu di tempat lain tepatnya Rumah Sakit dimana Zanqi dirawat, dia sangat senang ketika Jorgan datang menjenguknya sambil membawakan banyak buah import kesukaannya.
"Hai putraku tersayang, papah sangat merindukanmu," ungkap Jorgan tersenyum sambil memeluk erat Zanqi.
"Zanqi juga, Pah. Papah sudah tidak melakukan perjalanan dinas lagi?" Zanqi merasakan pelukan hangat dari Jorgan itu terasa aneh, dari kecil dia menyadari pelukan Jorgan sama Namora sangat jauh berbeda, akan tetapi dia mengabaikannya.
Jorgan melepas pelukannya sambil menjawab, "Bagaimana bisa mengurusi pekerjaan jika tahu anak kesayangan papah sedang sakit?"
"Nggak Pah, Zanqi baik-baik saja. Ini hanya luka kecil yang sebentar lagi juga sembuh," jawab Zanqi tersenyum.
Namora yang duduk di sofa ruangan tersebut hanya memalingkan muka ketika tahu Jorgan hanya berpura-pura di hadapan Zanqi.
Orang itu pandai sekali berakting sampai membuat Zanqi bisa tersenyum bahagia seperti itu, batin Namora kesal.