Tiara langsung mengangguk sambil tersenyum lebar. "Tentu, Ibu!"
"Baiklah, Ibu dan Ayah pamit dulu!" Setelah itu, Bu Anisa meninggalkan kamar Azka sambil bertumpu pada lengan suaminya karena Bu Anisa merasa kakinya lemas saat berjalan.
Setelah kedua orang tuanya pergi, Arya menoleh ke arah istrinya. "Sayang, kamu tidak apa-apa tidur sendirian di kamar, kan?"
"Aku akan menemanimu di sini. Aku bisa tidur di sofa!" Kata Tiara yang tidak tega meninggalkan suaminya menunggu sendirian.
Arya merasa tidak tega mengetahui keinginan istrinya yang ingin tidur di sofa yang tidak begitu luas itu.
"Sayang ... Tolong patuhi aku! Kamu tidak bisa ada di kamar ini. Kamu harus tidur di kamar kita. Oke!"
Tiara menelan ludahnya melihat ekspresi Arya yang dingin dan mendominasi. Ia pun langsung mengangguk walaupun hatinya masih terasa berat membiarkan Arya menunggu sendirian.
