"Aku ingin istirahat!" Ucap Arycen setelah melepas pelukannya.
"Baiklah. Kita akan bicara lagi setelah kamu merasa lebih baik!"
"Iya." Setelah itu Arcyen segera kembali ke kamarnya dengan perasaan yang rumit.
Arcyen berjalan sambil menyeka air matanya yang sudah membasahi pipinya.
Keesokan paginya. Arcyen sudah siap-siap ke kampus. Perasaan nya pun sudah lebih baik.
Ia menatap ponselnya lalu membaca semua pesan dari ibunya.
Setelah itu, ia segera berangkat ke kampus tanpa pamit pada neneknya. Karena hari ini dia ada mata kuliah campuran sehingga ia tidak boleh telat.
Arycen menatap perempuan yang sekarang sudah duduk di dekatnya karena dia di pasangkan sebagai partner. Padahal ia benci perempuan itu.
'Kenapa partner ku harus gadis gila ini? Aku benci mengiringinya menyanyi. Pasti suara piano ku akan sumbang karena tahu bagaimana perasaanku!' Gumam Arcyen dengan kesal.
"Apa kau bilang?" Tanya perempuan yang duduk di sebelah Arycen. Dia adalah Mun-Evelyn.