Tiara terpaksa melarikan dari Arya karena ia merasa tidak akan kuat dengan godaan tangan Arya yang kekar dan halus saat membantu membersihkan punggungnya. Ia merasa lelah sehingga ia takut tidak bisa melayani Arya dengan baik jika Arya memintanya.
Arya tersenyum lebar melihat kelakuan istrinya. Pelan tapi pasti, ia sudah memahami karakter Tiara, walaupun begitu, ia masih ingin mendalami sifat istrinya.
'Aku memang tidak pandai merangkai kata dan aku sadar kalau sebenarnya aku adalah seorang Workaholic yang sering membuatnya kesepian. Tapi, ia tetap sabar. Aku mencintainya!' Gumam Arya sambil menatap kamar mandi dengan senyum yang lebar.
Tok tok tok ....
Suara ketukan pintu membuat Arya menoleh ke arah pintu.
"Arya ... Apa kamu sibuk?"
Mendengar suara Ayahnya, Arya segera menghampiri pintu.
"Ada apa, Ayah?" Tanya Arya setelah membuka pintu.
"Kata Pelayan, istrimu sudah datang. Apakah itu benar?"