Tiara masih saja terkejut ketika mendapatkan serangan dadakan dari Arya. Ia seperti belum terbiasa dengan kebiasaan suaminya itu.
Arya mencium bibir Tiara seperti orang yang kelaparan. Walaupun begitu Tiara menikmati ciuman itu. Ia pun tahu betapa rindunya sang suaminya.
"Sayang ... Masih ada waktu beberapa menit lagi. Apakah bisa kita lanjutkan urusan penting kita di ranjang?" Bisik Arya di telinga Tiara.
Seketika Tiara menjadi panas dingin. Ia pun mengangguk sambil tersenyum malu.
Melihat istrinya mengangguk, Arya langsung menggendongnya.
"Kenapa kamu menggendong ku? Aku bisa jalan!" Tiara merasa senang di gendong oleh Arya, tapi di satu sisi ia merasa tidak nyaman.
"Agar cepat sampai kamar. Aku sudah tidak tahan!" Jawab Arya sambil tersenyum.
"Arya ... Kamu nakal sekali ... " Ucap Tiara sambil menyembunyikan wajahnya di dada bidang Arya.
"Kalau laki-laki tidak nakal, lalu siapa yang akan memulai kehidupan? "