Tiara terdiam sejenak. Ia berjalan menghampiri ranjang sambil melirik ke berbagai arah.
Pencahayaan di kamar Arya tidak terlalu terang sehingga Tiara merasa lebih nyaman.
Tapi, Tiara merasa kedinginan ketika melihat AC menyala. Ia tidak bisa tidur dengan AC tapi ia tidak ingin berkomentar apa pun karena ia tahu kalau Arya sudah terbiasa. Ia pun memilih untuk mencoba terbiasa seperti saat berada di kamar Arya di Mataram.
"Aku menyukainya." Ucap Tiara sambil tersenyum ke arah Arya.
Arya langsung menarik napas lega ketika mendengar jawaban Tiara. Awalanya dia khawatir jika Tiara tidak akan nyaman dengan dekorasi kamarnya.
"Kalau begitu aku akan tidur di ruang tamu. Apa kamu tidak apa-apa tidur sendirian?"
Tiara mengerutkan keningnya dengan bingung. "Kenapa tidur di ruang tamu? Bukankah ini kamarmu juga?"
"Ada baiknya kita pisah kamar sampai kamu suci." Jawab Arya dengan salah tingkah.
Pipi Tiara langsung merona mendengar jawaban Arya. Ia lupa kalau ia masih halangan.