Mengerang menahan sakit, Briene meremas perutnya kuat, sebelum memukulnya hingga berulang kali seolah sedang ingin menghilangkan sesuatu di dalam sana, sebelum kembali menggores lengannya dengan sebuah pecahan kaca yang masih terus di genggamnya sejak tadi, pecahan kaca yang sudah di penuhi darah mengering, hingga kembali berdarah oleh satu sayatan di lengannya yang tak terbungkus perban.
"Vincent...., apa yang sudah kau lakukan padaku, aku kehilangan akal sehat dan juga diriku karena terlalu mencintaimu..., aku bahkan tak yakin bisa bertahan..." keluh Briene sangat prustasi.