"Oh ayolah Vincent, bersantailah sejenak. Kau terlalu serius."
Vincenzo menarik nafas berat. Pegangi perut yang semakin nyeri.
"Seharusnya kau biarkan saja aku yang ke mansion, dan kau tak perlu menemuiku dalam kondisi seperti ini. Bagiamana lukamu?"
"Sudah membaik."
"Kau yakin? Kau terlihat kesakitan."
"Cukup basa-basinya Dex, katakan saja padaku, apa yang kau ketahui."
"Baiklah," angguk Dex, mengambil sebatang rokok untuk di selipkan ke bibirnya, sebelum mengambil penantik untuk menyulut dan menghisap dalam rokoknya. Begitu juga dengan Vincenzo untuk meredakan rasa nyeri di perutnya.
"Pria yang tewas semalam bernama Jean Genet asal Braga." ucap Dex dengan mode seriusnya.
"Kau tahu siapa dia?"
"Abu-abu. Aku masih belum bisa memastikan, namun yang aku dengar. Dia salah satu dari Rathmore Families."