*Bab eror, sedang direvisi)
"Iya." Aneska menjatuhkan kepalanya di dada Reygan. "Semoga mualnya cepat hilang, Besok kita ke dokter aja ya? Dokter kandungan untuk tanya soal ini. Kali aja dia punya solusinya. Buat suami yang ikut ngidam."
"Iya, besok ya." Reygan menganbil tangan Aneska lantas mengecupnya. "Maafin aku ya, Nes. Kalau aku jadi rewel dan manja."
"Kalau dekat sama kamu. Aku jadi tenang dan tentunya senang."
"I love you, Nes." Reygan menyentuh ujung bibir Aneska. "Senyum dong, cantik."
Dipuji begitu saja Aneska langsung meleleh dan sontak menyunggingkan senyum.
****
Seminggu setelah Reygan mengidam, kini bergantian Aneska yang mengidam. Hampir sama dengan apa yang Reygan rasakan, Aneska selalu ingin muntah dan meminta hal yang aneh-aneh. Ada sih sedikit perbedaannya yaitu Aneska jauh lebih galak dan labil. Begitu kata Reygan.