*Bab eror, sedang direvisi)
Aneska menggeleng keras-keras. "Bukan juga," Aneska menggigit bibirnya berusaha mengurangi kepanikan. "Tapi uang Dokter Gibran. Dia ngasih hadiah baju-baju bayi. Soalnya katanya kandungan aku sekarang udah kuat jadi dia kasih hadiah."
Aneska menggeleng keras-keras. "Bukan juga," Aneska menggigit bibirnya berusaha mengurangi kepanikan. "Tapi uang Dokter Gibran. Dia ngasih hadiah baju-baju bayi. Soalnya katanya kandungan aku sekarang udah kuat jadi dia kasih hadiah."
"Dia memangnya udah tahu jenis kelaminnya? Aku aja yang Papa nya belum tahu."
"Belum. Dia belum tahu. Kita semua belum ada yang tahu, Mas," Aneska menunjuk ke arah belanjaannya tadi. "Makanya dia ngaasih hadiah baju yang bisa dipakai cewek atau cowok, kok."
Aneska menggeleng keras-keras. "Bukan juga," Aneska menggigit bibirnya berusaha mengurangi kepanikan. "Tapi uang Dokter Gibran. Dia ngasih hadiah baju-baju bayi. Soalnya katanya kandungan aku sekarang udah kuat jadi dia kasih hadiah."