"Cukup !!! Sayang, pergilah mandi dan beristirahat dikamarmu. Tidurlah jika perlu, aku akan membangunkanmu saat makan malam" perintah Yeong-sik tegas.
"Tapi, aku ingin membantu kakak !" jawabku.
"Tidak perlu, yang perlu kamu lakukan hanya beristirahat. Dengar, kamu tidak perlu memikirkan ucapan Kwang-il, dia seperti itu karena dia sangat mengkhawatirkanmu, kami pun juga begitu. Jadi pergilah beristirahat ya ?!" ucapnya memegang bahuku.
"....., baiklah kak. Kalau begitu aku akan pergi beristirahat dulu !" jawabku enggan dan masuk kekamar.
"Kalian masuklah. Apa kalian membawa baju tidur kalian ?" tanya Yeong-sik.
"Tentu saja !!!" jawab mereka.
"Kalau begitu, kalian pergilah mandi !!" Kata Yeong-sik.
"Baik, terima kasih !!!" jawab mereka sambil pergi berjalan kekamar mandi.
"Kalau begitu, kita akan memasak makan malam !!" seru Yeong-sik.
"Ayo !!!" jawab Kwang-il dan Hyuk-ji keras.
"haaa..." aku keluar dari kamar mandi dan menjatuhkan diriku dikasur lalu menghela nafas.
"..... Ken..nent ?" ucapku bingung.
Aku meletakan tanganku untuk menutupi mataku ! Siapa sebenarnya dia ? Kenapa aku tidak bisa mengingatkannya ? Lalu kenapa aku sangat merindukannya ? Sakit ! Kepalaku sakit lagi !! Kenapa kepalaku selalu sakit setiap aku ingin mengingat seseorang yang kulupakan ?! Aku.....
Aku membuka mataku dan melihat disekelilingku terdapat hamparan bunga. Aku bingung kenapa aku berada disini. Tapi, tempat ini sangat damai dan membuatku menonstalgia. Aku ingat,... aku bersama seorang disini !
"Nah, tada ~" serunya dan aku terkejut.
"Bagaimana ? Bukankah mahkota bunga yang aku buat sangat indah ?! tanyanya tersenyum bahagia.
"Iya, karangan bunga yang kamu buat sangat indah, Ken !" jawabku tersenyum lembut.
Aku tidur dipangkuannya dan melihatnya yang menatapku lembut.
"Ini dimana ?" tanyaku.
".... ini adalah alam bawah sadarmu" jawabnya.
"Lalu siapa kamu ?" tanyaku.
".... Aku adalah orang yang dekat denganmu" jawabnya.
"Kenapa aku terus merindukanmu ? Bahkan aku tidak memedulikan sakit kepalaku !" kataku.
"Kamu akan tau saat waktunya tiba nanti, Ria !" jawabnya.
"Ria, sudah waktunya kamu pergi !!" katanya sedih.
"Tapi, aku masih ingin bersamamu !!" jawabku enggan.
"Jangan khawatir, aku akan menemuimu lagi nanti. Aku janji !" katanya sambil mengecup keningku sebagai tanda janji.
"Kau...sudah...berjanji, Ken !" kataku sambil melihatnya tersenyum lembut.
"Tenang saja, cintaku Ren !!" jawabnya lembut.
Aku mengantuk dan menutup mataku. Samar masih kudengar suara hangatnya yang tadi memanggil namaku. Aku membuka mataku, melihat aku tengah tertidur dikamarku.
*Tok* *Tok* *Tok*
"Bong-ki, makan malam sudah siap" ketuk pintu dan kata Yeong-sik.
"Apa dia masih tidur ?" asumsinya.
*Klek*
"Maaf kak, aku baru bangun" jawabku.
"Tidak apa-apa, kakak yang minta maaf karena membangunkanmu. Kamu pasti lelah setelah berjalan jauh !!" katanya mengelus-elus kepalaku.
"Tidak apa-apa kak" jawabku tersenyum.
"Ayo, kita pergi makan !" ajak Yeong-sik.
"Kenapa lama sekali !! Aku sudah lapar !!" teriak Kwang-il.
"Uhh, kak Kwang-il, kenapa kamu selalu seperti anak-anak !?" kata Hyuk-ji.
"Kwang-il, berhentinya bersikap seperti anak-anak ! tegas Yeong-sik.
"Ahh, tapi aku lapar !!!" teriaknya.
"Huu, bagaimana aku bisa lupa kalau anak ini akan menggila jika terlambat diberi makan" katanya pasrah.
Yeong-sik segera memberikan Kwang-il nasi agar dia diam.
"Benarkah, apa kak Kwang-il seperti itu ?!" tanyaku terkejut.
"Benar, apalagi dulu dia pernah membalikan meja saat terlambat diberi makan" cerita hyuk-ji.
"Dan kakak juga ingat, dia pernah menyerang teman sekelasnya karena menjatuhkan makanannya. Saat itu dia sudah lapar setengah mati karena mengeluarkan banyak energi" cerita Yeong-sik.
"Benarkah itu pernah terjadi kak Kwang-il ?!" tanyaku menatapnya.
"Hmm..., sepertinya pernah. Banyak kejadian yang terjadi karena aku lapar, jadi aku tidak terlalu ingat" katanya dengan santai.