Padahal baru hari itu Stella tidak masuk sekolah akan tetapi wajah gadis itu sudah sembab dan cukup mengenaskan, kotor karena air mata dan baju yang berantakan karena tidak diganti sejak tadi malam.
Naura dan Raya menggigit bibir masing-masing, lalu masuk dan duduk di tepi ranjang Stella. "Tuan Putri?" tanya Naura. "Apakah Tuan Putri baik-baik saja?"
Tapi Stella tidak menjawab apa pun. Dia berbaring, meringkuk sekecil mungkin dan dia tampak seperti berusaha sangat keras untuk tidak menangis lagi tetapi dia sepertinya tidak bisa menahan diri untuk tidak menangis. Jadi matanya mengalirkan air mata tapi wajahnya sangat kosong.
Raya duduk di samping temannya itu, memegang tangannya, dan mulai berbicara tentang sesuatu, tapi dia tidak yakin jadi untuk sesaat dia diam.
Naura juga sama, hanya saja duduk dengan sisi berlawanan dari Raya, agar muat. Tapi kemudian dia duduk dengan cara menarik kursi mendekatinya.