Budi menunduk, di saat Stella mendekatinya dan kemudian mengulurkan tangan pada siswa itu. "Ayo, Bud, berdiri!"
Budi yang melihat itu segera mendongak. Matanya berkaca-kaca, dia terharu dengan kebaikan Stella. Sekaligus dia merasa bersalah karena sudah memanfaatkan kebaikan Stella. Meskipun Stella terkesan tidak mempermasalahkan apa pun. Tapi tetap saja itu menyakiti harga diri Budi.
Hei, Bud, kemana saja kamu?
Dia melihat ke bawah dan mencoba untuk tidak memikirkan apa akibatnya jika dirinya tetap seperti ini dan tidak mencoba untuk menebus apa pun.
Dan bahkan jika orang sebaik Stella tidak mempermasalahkannya. Kepalanya sakit. Kenapa semuanya harus terjadi sekarang?
Tapi Budi kini mendongak dan kemudian menyambut tangan Stella dengan bahagia. Siswa itu berdiri seiring para siswa yang memicing padanya. "Terima kasih, Stell. Aku terlalu gegabah hanya karena ini menunjukkan persahabatan kita pada orang-orang?"