"Stell, masa tadi Bunda sudah tau soal kamu. Dia juga cerita sama Ayah. Dan Ayah minta aku ngajak kamu ke rumah." Bastian mengirimkan pesan itu dengan senyuman tanpa henti. Dia tidak bisa berhenti berbunga-bunga setelah mengingat kata-kata Ayah dan Bunda tadi.
Sekarang saja hatinya gugup, kalau saja respon Stella tidak seperti yang dia inginkan.
Tapi boro-boro respon, gadis itu justru belum membalas sama sekali, bahkan sejak tadi.
"Stella kemana sih?" sedih Bastian, mengamati nomor Stella yang kini belum aktif. "Apakah aku melakukan sebuah kesalahan? Apa aku tadi menyinggung perasaannya?" Akan tetapi sekeras apa pun Bastian memikirkan dan mengingat hal itu, maka anak lelaki itu sama sekali tidak menemukan jawaban apa pun. Yang artinya memang seharusnya Stella tidak pergi atau menjauh karena merasa tersakiti.