Stella yang membaca itu hanya berdecih. Dia sengaja tidak membalas pesan dari ketua kelas agar ketua kelas makin depresi. Dia juga tadi mendengar kalau ketua kelas seperti orang linglung. Entah kenapa itu membuat Stella senang bukan main.
Sekarang dirinya bisa lebih mudah menikmati berbagai macam pertunjukan di area itu karena yakin kalau rencananya sudah berhasil.
Dia hanya perlu mempertahankan progress ini ini dan dia akan dapat memanfaatkan waktu yang tersisa, setidaknya sampai nanti dirinya dan teman-temannya kembali masuk sekolah.
Bukannya tidak ada orang atau siswa lain yang tidak perlu mereka bully, tapi setidaknya ketua kelas seperti menempati hatinya tersendiri karena rasa marah karena sifat sok dari ketua kelas, seperti yang selama ini ketua kelas lakukan. Maka dari itu jangan salahkan Stella kalau gadis itu akhirnya benar-benar marah dan menghancurkan segalanya milik ketua kelas.