"Kalau sampai saat ini jam pelajaran dan ketua kelas masih menggunakan HP padahal murid-murid yang lain tidak boleh, fix dia memang pecundang," kata Naura sembari mengamati Stella dan Raya, berkobar dalam amarah.
Mereka telah berada di kafe itu selama lebih dari satu jam dan belum menerima kepastian dari salah satu dari anak-anak di kelas mereka, terlepas karena memang mereka belum memutuskan siapa yang akan mereka kirimi pesan.
Itu membuat mereka kesal karena mereka harus menunggu lebih lama hanya agar bisa menghancurkan ketua kelas yang sok itu. Ketika puncak amarah mereka meledak-ledak, mereka justru melihat kecurangan yang dilakukan oleh ketua kelas.
"Itu dia!" kata Raya, menyatakan pendapatnya sebelum dia bergegas untuk menoleh pada teman-temannya. "Ketu akelas memang menyebalkan dan egois kan? Lihat saja kalau kita yang menggunakan HP. Pasti kita diomeli dan diancam akan dilaporkan pada guru."