Bab 346
"Bukannya ini nomor Aleysa, sejak kapan dia menikah?" tanya Fadli kaget.
Dia merasa heran mengapa yang menjawab panggilannya ke nomor Aleysa adalah seorang pria dan mengaku kalau Aleysa adalah istrinya.
"Oh, maaf. Sepertinya anda salah sambung. Ini nomor istri saya, Dewi, dan saya tidak kenal dengan orang yang bernama Aleysa."
"Dewi? Tolong kamu jangan main-main, ya. Jelas-jelas ini nomor pacar saya, Aleysa. Kenapa bisa saja di nomor Dewi? Siapa itu Dewi?"tanya Fadli semakin bingung.
"Sudahlah, yang penting jangan telpon ke nomor ini lagi. Paham kamu!"
Fadli sampai harus menjauhkan telepon dari telinganya. Dia sampai mengernyitkan dahi mencoba mencari jawaban akan keanehan itu. Namun, sampai akhirnya dia tertidur, jawabannya tidak juga didapat.
Sementara itu, di dalam kereta api Bandung-Jakarta, Fatah tengah tersenyum puas. Dia menduga pasti sekarang Fadli tengah bingung karena bukan Aleysa yang menjawab panggilannya.