Bab 321
"Jadi, sekarang kita sudah jadi orang miskin, Mi?" tanyaku sedih.
Mami yang berdiri di sampingku hanya diam terpaku tanpa suara. Aku bisa melihat mata Mami yang berkaca-kaca, bibirnya juga bergetar menahan tangisnya.
"Mi, kenapa diam saja. Jadi kita harus meninggalkan rumah kita ini?" tanyaku lagi.
"Iya, Ra. Rumah itu bukan milik kita lagi. Papi sudah menggadaikannya dan sampai sekarang belum bisa menebusnya," jawab Mami dengan suara lirih. Namun, aku masih bisa mendengarnya.
Aku menatap pintu gerbang rumah dengan sedih. Aku melirik mami yang berdiri di sampingku. Kelihatannya, mami juga merasakan kehilangan yang sama.
Aku teringat kejadian setengah jam yang lalu, di rumah ini. Aku dan Mami diusir begitu saja dari rumah yang sudah kami tempati sejak lama.