Bab 313
"Maaf, Bu. Kita mau menutup pintu masjid. Apa Ibu tidak apa-apa menunggu di teras seperti ini?" tanya salah seorang pengurus masjid padaku.
"Tidak apa-apa, Pak. Saya tunggu hujan reda di sini saja," jawabku.
Mereka pun menutup masjid dan permisi untuk pulang. Mereka berpesan. Jika aku keluar nanti, pintu pagar masjid digembok saja.
"Gemboknya ada di pintu pagarnya, ya, Bu," pesan mereka.
"Iya, Pak. Nanti saya gembok. Terima kasih sudah mengizinkan saya berteduh di sini," balasku.
Mereka pun berlalu meninggalkanku seorang diri. Aku menghela napas panjang saat payung yang mereka pakai sudah tak terlihat lagi.
Hujan masih terus turun, bahkan kali ini lebih deras lagi. Aku bergeser agak ke dalam. Di balik dinding pembatas yang agak terlindung dari cipratan air hujan.
Sudah satu jam aku menunggu seorang diri di teras masjid, tapi tak ada tanda-tanda hujan akan berhenti. Kubaringkan tubuh lelah ini di atas lantai yang hanya kualasi dengan kain sarung saja.