Bab 288 - Rencana Leon
"Leon, please! Kamu temui dulu dia, Mama yakin kamu bakal suka."
Kututup telingaku dengan bantal, berharap suaranya tak terdengar lagi. Lumayan ampuh, sehingga aku bisa melanjutkan tidurku yang terganggu tadi.
Entah berapa lama aku tertidur, saat bangun matahari sudah bersinar dengan teriknya. Sambil meregangkan otot aku berjalan ke kamar mandi.
Berendam di dalam bath-up sejenak membuat pikiranku menjadi rileks. Setelah selesai, aku beranjak menuju ke dapur. Sepi, mungkin nenek lampir sudah kembali ke hutan habitatnya.
Hanya ada bi Sumi, pembantu sekaligus pengasuh sejak aku bayi. Di rumah ini setelah mama dan papa yang telh tiada, hanya bi Sumi saja yang ikhlas sayang padaku. Sementara mama dan saudara tiriku masih jahat bahkan lebih parah lagi.
Mereka ingin menguasai harta kekayaanku, aku tak sengaja mendengar rencana licik mereka. Sayangnya aku tak punya bukti, sehingga mereka bisa menyangkal tuduhan ku.