Bab 247
POV DESI
Mas Fadli tampak bahagia sekaligus terkejut melihat aku bisa berdiri dan berjalan tanpa dibantu.
"Kamu sudah sembuh, Sayang?" Tanyanya tak percaya.
Aku hanya bisa mengangguk sambil tersenyum. Aku belum bisa berbicara. Setiap hari aku berusaha menggerakkan lidahku, Alhamdulillah sedikit demi sedikit lidahku mulai bisa di gerakkan.
Walaupun belum bisa mengeluarkan suara yang jelas. Namun, begini saja aku sudah sangat bersyukur. Mas Fadli juga kelihatan sangat bahagia. Sekarang hari-hariku disibukkan dengan kegiatan mengurus Fahira, Dea dan Fikri.
Mereka anak-anak yang baik dan penurut. Dea dan Fikri sudah bisa di andalkan untuk membantu mengurus rumah.
Sementara Naira sepertinya takkan kembali lagi, karena kakaknya lebih memerlukan bantuannya.
Kalau Anita, kabar yang kudengar katanya dia pergi keluar negeri jadi TKW. Sebenarnya aku kasihan padanya, hanya karena ingin menguasai harta Mas Fadli, sampai-sampai dia menghalalkan segala cara.