Bab 214
"Ya udah gapapa kalau gitu. Kita saling mendoakan saja ya biar lahirannya lancar dan sehat walafiat terus."
"Aamiin, nanti kabarin kalau sudah lahiran!"
Aku menangguk lalu pamit pulang pada Mitha, sementara suaminya tak kelihatan. Tapi saat aku sampai di parkiran aku ketemu dengan suaminya yang baru keluar dari gerai pulsa.
"Dah selesai periksanya Des?" tanyanya sambil menatapku.
"Sudah Mas, ehh aku permisi ya."
Entah kenapa aku jadi gugup melihat wajahnya apalagi senyumnya. Dia mengangguk dan aku segera berlalu secepatnya.
***
Tak terasa tiba saatnya aku melahirkan dan alhamdulillah semuanya dilancarkan. Aku melahirkan bayi perempuan dengan normal. Bayi yang cantik kuberi nama Dea Safira. Semua berjalan seperti biasa. Mas Rasyid semakin sayang baik padaku maupun anakku.
Aku merasa hidupku sudah sempurna tapi cobaan mulai datang pada kehidupanku.
Drrrt drrttt... Handpone mas Rasyid berbunyi. Malam ini giliran mas Rasyid di rumahku.