Bab 132
Akhirnya Sarah pulang ke kampungnya, Hafizah mengantarkan ke terminal bus dengan perasan sedih. Dia tak bisa merubah keputusan Sarah yang pasrah saja menerima perjodohan dari orang tuanya.
"Aku pulang dulu, ya, Zah. Kami hati-hati di sini. Jangan sampai terjerumus dalam pergaulan yang bebas!" pamit Sarah.
"Iya, Rah. Kamu juga hati-hati di jalan. Maaf aku gak bisa datang di resepsi kamu nanti. Belum bisa ambil cuti soalnya," balas Hafizah.
"Iya, gak apa. Aku ngerti, kok. Aku pamit, ini oleh-oleh untuk ibu kamu nanti aku sampaikan, ya."
"Iya, Rah. Titip salam sama ibuku, ya!" seru Hafizah pada Sarah yang sudah naik ke atas bus.
Sarah mengacungkan jari jempol sebagai jawabannya. Bus pun segera melaju meninggalkan terminal dan Hafizah, yang terus melambaikan tangannya pada Sarah.