Bab 114
Hari ketiga setelah menikah, Mas Rangga membawa kabar yang tak ingin kudengar. Mas Gupta akan segera di sidang dan aku akan diminta menjadi saksi.
Rasa takut langsung menyerbu diriku. Bagaimana kalau di persidangan nanti, mereka memaksa aku untuk menceritakan semuanya. Apa aku sanggup untuk menolak? Bagaimana kalau aku malah jadi tersangka nantinya?
Memikirkan hal itu, membuat napsu makanku mendadak menghilang. Padahal tadinya aku sangat antusias menikmati makan malam di restoran bersama Mas Rangga.
"Makanlah, Dek. Jangan sampai berita ini mempengaruhi mood kamu," kata Mas Rangga menasihatiku.
"Selera makanku mendadak hilang, Mas. Aku takut," balasku lirih.
"Jangan takut, mereka tidak bisa memaksa kamu. Lagi pula, kamu mengatakan atau tidak dengan siapa kamu pernah hamil, tidak ada hubungannya dengan Gupta. Dia hanya terobsesi melihat kamu menderita," hibur Mas Rangga.