Darren dan mawar mengawali aktivitas pagi ini dengan ceria , "mas , kalau mau bareng berangkat ke kampus boleh ? tapi turunkan aku di pertigaan saja ya !" ucap mawar .
"Kamu memangnya kenapa , malu punya suami dosen ?" ucap di dalam kamar setelah selesai mandi .
Mawar menepuk jidatnya ,bukan begitu mas ! temanku tidak ada yang tahu jika menikah ! "aku tidak masuk ke kampus dengan alasan pulang kampung , hihi !"ucap mawar sambil tersenyum memperlihatkan deretan gigi putihnya .
"Terserah kamu sajalah ! pusing ,bukannya enak punya suami kaya aku ! apa kurangnya aku mawar !" imbuh Darren memakai baju yang sudah mawar siapkan tadi karena masa cutinya sudah habis .
Tak mau berdebat lagi , mawar dan Darren turun dari kamar mereka , di sana sudah ada ibu dan ayahnya yang sedang sarapan pagi . Darren dan mawar masih tinggal bersama orang tua Darren ."ma , Darren ingin pindah ke apartemen Darren saja , dari apartemen menuju ke kampus tidak terlalu jauh kok !" rayu Darren .
Mama Darren berpikir sejenak , apa yang di pikirkan anaknya benar juga , kalau terlalu jauh juga kasihan mereka harus kecapekan di perjalanan apalagi mereka pengantin baru mana sempet bikin cucu buatnya nanti kalau mereka kelelahan di perjalanan ."Baiklah mama setuju ,tapi Bi Ijah ikut kalian ya !" ucap mama Darren .
"Buat apa ma ! ganggu aja !" imbuh Darren tanpa di saring perkataannya .
Mawar menahan malunya , bagaimana bisa Darren yang notabene dosen berkata vulgar terhadap mamanya ."bi Ijah gak bakal ganggu kalian bikin cucu buat mama , mama jamin itu ! bi Ijah akan membantu membersihkan apartemen kalian , kamu gak kasihan sama mawar jika kelelahan dari kampus lalu beberes apartemen !" ucap mama Darren .
"Terserah mama aja deh !" Darren pasrah . Setelah sarapan Mereka berangkat menuju kampus , empat puluh menit Darren mengendarai mobilnya , ia lalu menurunkan mawar di pertigaan jalan ," mas aku turun di sini saja !" ucap mawar .
Darren menurunkan mawar dengan sangat terpaksa ," kamu yakin turun di sini ?" tanya Darren .
"Ya pak !" jawab mawar lalu mencium tangan Darren suaminya .
Walaupun Darren masih bersikap dingin pada mawar tapi mau tidak mau ,mawar harus menghormati suaminya walaupun masih belum ada cinta di antara mereka .Mawar berharap suatu hari ada keajaiban nyata di pernikahan yang tak diinginkannya .
Darren tiba lebih dulu di bandingkan mawar yang harus rela berjalan kaki lima puluh meter dari kampusnya , ini semua mawar lakukan demi keamanan dan kenyamanan bersama . Mawar tidak mau di hujat oleh fans Darren di kampus akibat ia datang bersamaan .
"Mawar !" panggil Desi teman mawar satu bangku dengannya .
Mawar segera menghampiri Desi , "dah lama Desi kamu sampai ?" tanya mawar .
"Gak , baru sepuluh menit , sambil nunggu kamu !" jawab Desi yang tengah duduk di pinggir jalan ."ke kantin dulu yuk , aku mau beli air mineral !" ucap mawar .
"Ayo dah !" jawab Desi lemes ," mawar melihat sekilas ke arah sahabatnya , kamu kenapa Des pagi pagi gini sudah lemes aja ?" tanya mawar .
"Aku lagi bingung nih mawar si Rendi sudah seminggu ini susah banget di hubungi !" jawab mawar .
"Kamu sudah hubungi Rendi ?" tanya mawar lagi .
"Sudah mawar , bahkan aku sudah ke rumahnya , tapi kata orang rumahnya (art) Rendi tidak ada , padahal aku sudah mengikutinya dari kampus ke rumahnya ! kenapa ya mawar kenapa si Rendi menghindar dariku !" ucap Desi bingung .
"Kamu punya salah gak sama Rendi atau membuat Rendi tersinggung ?" tanya mawar serius .
Desi hanya menggeleng , wajahnya masih terlihat lesu tak semangat ," sudah yuk Des kita ke kelas sepuluh menit lagi kelas di mulai !" ajak mawar .
Desi berjalan lamban ,nyawanya seakan tidak menempel di tubuhnya.Langkahnya terhenti saat ada yang memanggil namanya ,"Desi tunggu , aku pinjem buku catatannya dong !" kata Edo .
"Nanti ya do aku akan ambilkan , setelah pulang dari kelas !" sahut Desi lemes .
"Edo melihat mawar lalu memberi kode lewat matanya !" Desi kenapa mawar .
mawar hanya memberi kode lagi ," love tangan yang terbelah dua " .
Edo tersenyum lebar ," wah kesempatan nih buat deketin Desi , ia lagi jomblo !"
Sesampainya di kelas , mawar duduk di samping Desi , saat mata pelajaran Desi terus melamun dengan terpaksa mawar menegur Desi yang tak fokus di kelas sampai akhirnya mawar yang di tegur oleh Darren karena di mata kuliahnya mawar malah banyak bicara bukannya memperhatikan ke depan kelas .
"Kamu mawar maju ke depan !" ucap Darren ketus .
"Tapi pak sa....
"Kamu tunggu saya di ruangan saya , lima belas menit lagi saya selesai mengajar !" ucap Darren dingin .
Dengan terpaksa mawar mengambil tas dan juga buku bukunya yang ada di atas meja ."mawar maafin gue ya , gara gara gue lu jadi di hukum sama dosen killer itu !" imbuh Desi sedih , melihat sahabatnya menerima hukuman akibat ulahnya .
Jam pelajaran usai , Darren segera ke ruangannya menemui mawar ."Mawar !" sapa Darren .
Mawar menoleh ke arah Darren ," pak ini semua ....
Belum selesai mawar menyelesaikan ucapannya , Darren membungkam bibir mawar dengan bibirnya . Karena tak ada penolakan dari mawar , Darren mengekplorasi seluruh bibir mawar , dengan nafas yang terengah-engah Darren melepaskan tautannya ."itu hukuman buat kamu mawar !" imbuh Darren sambil mengusap bibir mawar yang sedikit bengkak .
"Tapi...
"Kalau kamu banyak membantah hukuman nya akan lebih berat lagi !" ucap Darren .
"Mawar menggelengkan kepalanya , "jangan pak Darren saya tidak mau di hukum seperti itu lagi !" ucap mawar takut .
"Bagus , sekarang bantu saya memeriksa semua ini !" imbuh Darren .
"Ba...baik pak !" jawab mawar takut .
Dalam benak mawar , "ya ampun bibirku sudah tak perawan lagi , itu adalah ciuman pertama ku !" imbuh mawar dalam hati .
Satu jam kemudian
"Pak semuanya sudah selesai saya salin ke komputer bapak , kalau tidak ada yang bapak perlukan lagi saya mohon pamit !"ucap mawar sopan .
"Ayo kita makan !" ajak Darren sambil menggandeng tangan mawar menuju parkiran .
"Pak jangan begini !" imbuh mawar .
""Kenapa , kamu malu ! saya ini dosen plus suami kamu jadi jangan banyak membantah !" ketus Darren .
"I...iya pak , maafkan saya !" sahut mawar sedih .
Sesampainya di restoran , Darren segera memesan banyak makan karena ia ingin istrinya terlihat berisi . Menurut Darren mawar itu terlalu kurus bahkan kalau Darren ingin melakukan kewajiban sebagai seorang suami tidak akan tega melihat istrinya seperti angka satu , sangat kurus .
"Makanlah yang banyak , sebab nanti malam kamu harus punya banyak tenaga untuk melayani saya !" imbuh Darren tanpa di saring .
Wajah mawar bersemu merah ," apa dia bilang .... melayaninya....oh no , jangan sampai aku melakukannya tanpa cinta pasti itu sangat menyakitkan !" kata mawar dalam hati .
"Cepatlah makan sebelum kita balik lagi ke kampus ! karena masih banyak yang aku kerjakan sehabis dari kampus nanti ! persiapkan dirimu mawar , nanti ada asisten ku yang akan mengajakmu ke salon untuk relaksasi !" ucap Darren .
"Apa dia bilang relaksasi , yang ada nanti aku di eksekusi !" imbuh mawar dalam hatinya .
"Ya Tuhan , aku sebagai istri memang harus berbakti terhadap suamiku ! tapi aku akan melakukannya jika ia juga punya perasaan cinta dan sayang padaku bukan hanya sekedar nafsu belaka !" imbuh mawar dalam hati .