Kasih pergi tanpa mengatakan apa apa pada Gara. Ada baiknya dia pergi begitu saja dan berpura pura tidak pernah melihat pemandangan tadi sebelumnya.
Sementara itu Gara menoleh ke arah pintu karena merasa seperti sedang diperhatikan tadi oleh seseorang.
Apa hanya perasaanku saja? Pikir Gara akhirnya.
"Kenapa? Enak kan makanannya?" tanya Arin pada Gara.
"Hmm lumayan," jawab Gara tapi dia masih memikirkan Kasih saat ini.
Gara mencoba untuk menghubungi Kasih tapi nomor teleponnya tidak dapat dihubungi.
"Kenapa ponselnya malah tidak aktif," gumamnya.
Arin pun yang tahu pura pura bersedih. "Kamu ini, ada aku di depanmu kenapa kamu memikirkan wanita lain?" tanyanya.
Gara yang ditanya seperti itu sontak bingung. Mengapa Arin tiba tiba lebih agresif saat ini.
"Bagaimana kabar paman dan bibi? Mereka baik baik saja, kan?" tanya Gara.
Arin diam saja. Yang Gara dengar setelah perusahaan orangtua Arin bangkrut, ayah dan ibu Arin pergi ke luar negeri.