Kasih tak sempat menghubungi Gara kembali. Dia langsung memasukkan ponselnya dan bergegas menuju ke rumah sakit.
Sementara Gara yang terus khawatir, menurunkan kedua kakinya satu per satu dari atas tempat tidurnya. Dia berjalan menuju pintu untuk mencari Kasih. Dia lupa dengan kondisinya saat ini, karena yang ada di pikannya saat ini hanyalah menemukan di mana Kasih berada.
Ketika Gara membuka pintu, tepat saat itu Kasih juga berdiri di depan pintu dan membukanya dari luar. Keduanya terkejut melihat satu sama lain. Namun yang membuat Kasih semakin terkejut saat ini adalah ketika Gara tiba tiba memeluknya dengan hangat.
"Syukurlah, kamu tidak kenapa kenapa," desis Gara di dekat telinga Kasih.
"Pak Gara…" Kasih sama sekali tak bergerak. Dia juga tak membalas pelukan itu karena Kasih masih merasa terkejut dengan apa yang dilakukan oleh atasannya itu saat ini.
"Pak Gara," panggil Kasih kembali.
Saat itulah Gara membuka matanya dan tersadar.