"Terima kasih," ucap Alva sembari mengelus lembut kepala Rania.
"Apa sudah lebih baik?" tanya Rania mendongak menatap Alva.
Bukan apa-apa, tapi senjata Alva masih berdiri tegak meskipun sudah mengeluarkan larva. Rania takut kalau Alva masih tersiksa.
"Hem, ini sudah lebih baik. Biar aku selesaikan sisanya," sahut Alva tak ingin kebihbkama menyiksa Rania.
"Kamu yakin?" tanya Rania seakan tak yakin dengan apa yang dikatakan calon suaminya.
"Hem, aku yakin. Aku ke kamar mandi sekarang. Kamu juga mandilah!" titah Alva segera melenggang masuk ke kamar mandi.
Rania hanya bisa menatap punggung lelaki itu. Keraguannya terhadap Alva yang impoten lenyaplah sudah. Nyatanya lelaki itu gagah perkasa. Terlepas dari Alva yang minum obat perangsang atau tidak, tetap saja kenyataannya Alva memang gagah.