Brak!
"Sialan! Si Alva itu benar-benar keterlaluan! Aku tidak akan memaafkan mereka!" teriak Kanaya murka.
Barang-barang yang ada di dekatnya Kanaya lempar hingga berserakan di lantai. Tak ada yang mencegah perbuatan gadis itu. Bima dan Fatma hanya memijat pelipis mereka yang sama-sama berdenyut sakit karena permintaan Alva tadi.
"Aku nggak terima si Rania menang, Ayah! Aku nggak terima! Bagaimanapun caranya aku ingin Alva memihak padaku dan tidak jadi menuntut uang dua milyar itu! Aku ingin laki-laki kaya itu takluk padaku bulan pada si Rania!" racau Kanaya benar-benar tak terima ada seseorang yang berada di pihak Rania. Apalagi orang itu adalah orang yang memiliki pengaruh besar.
"Sabar, Sayang, tenang dulu. Kita akan pikirkan caranya bagaimana membuat Alva takluk padamu. Dilihat dari sisi manapun, kamu itu lebih segalanya dari si Rania. Pasti kamu akan bisa membuat Alva tergila-gila. Ibu pastikan itu," ucap Fatma meyakikan anaknya jika Alva akan berpihak pada mereka.