Keringat yang bercucuran, suara tetesan air menemani Honey yang sedang beristirahat dan bersiap pulang. Terlihat beberapa orang yang keluar dari kamar mandi dengan wajah yang ceria
"Akhirnya latihannya beres juga..."
"Aku ingin segera pulang dan tidur...."
"Aku ada acara nonton dengan pacar aku tapi kayaknya nggak jadi...." percakapan sehari-hari yang biasa dia dengar
"Honey kamu bukannya mau pergi mandi....?" tanya salah satu teman latihannya yang baru keluar dari kamar mandi
"Linda.... kamu punya temen selain di sini?" pertanyaan Honey tampaknya membuat Linda temannya bingung
"Apa maksud kamu?"
"Maksud aku kamu punya temen nongkrong atau geng di kelas gitu...." pertanyaan Honey membuat Linda tertawa
"Tentu aja punya lah...." jawab Linda sambil tertawa, tapi tawa nya tiba-tiba terhenti
"Kamu nggak punya temen di kelas? Atau ada yang ngebully kamu?!" Linda langsung duduk di samping Honey dengan wajah yang serius
"Nggak akan ada yang berani ngebully aku dan juga... aku rasa temen aku iya cuman Risman dan Helda aja...." jawab Honey dengan wajah yang terlihat sedih
"Kamu nggak punya temen selain mereka?" Linda terlihat bingung
"Hmmmpp....." Honey menganggukan kepalanya, mendengar jawaban Honey tersebut membuat Linda berpikir
"Kalo kamu cuman temenan sama mereka terus ada kerja kelompok di kelas gimana?" tanya Linda
"Iya... pasti bareng mereka dan ada beberapa orang lain sih...." Honey menghela nafas panjang dan meringkuk di kursi
"Kenapa? Kenapa nggak di lanjutin ceritanya?" Linda tampak khawatir dengan temannya itu
"Selain Helda dan Risman nama teman-teman ku di kelas sering aku lupakan. Bahkan ada teman yang sekelas dengan ku sejak SD aku baru mengingat namanya akhir-akhir ini saja. Itu pun karena aku bertengkar dengannya...." Honey mengacak-acak rambutnya
"Kamu betengkar dengan teman sekelasmu?" tanya Linda panik
"Iya... kami hanya saling ejek, aku tidak memukulnya sama sekali...." mendengar jawaban Honey wajah panik Linda berubah menjadi sedikit tenang
"Kenapa kamu bertengkar dengannya? Kamu kan bilang nggak punya temen selain Risman dan Helda. Kalo kamu bertengkar dengan teman sekelasmu mungkin Risman dan Helda akan terkena masalah saat kamu tidak ada...." mendengar itu Honey langsung duduk sempurna
"Kenapa mereka yang dapet masalah?" tanya Honey dengan wajah yang kaget
"Biasanya.... iya begitu.... kalo ada salah satu geng yang bermasalah dengan satu orang di kelas biasanya akan ada sedikit perbedaan. Apa lagi kalo orang itu adalah orang yang berpengaruh...." mendengar itu Honey terdiam sejenak
"Dia juga keliatannya nggak punya terlalu banyak teman, tapi ada beberapa gadis yang bersikap menyedihkan mengemis ingin berbincang dengannya. Apa karena dia pintar iya...." Linda tampak memperhatikan ucapan Honey
"Dia pinter? Oh.... nggak dia sangat pinter bahkan dia bisa masuk Universitas terkenal? " tanya Linda
"Hmmmp...." Honey menganggukan kepalanya dengan mata yang membulat
"Banyak gadis yang ingin bicara dengannya? Dan dia bersikap dingin?" tanya Linda tampaknya mengenali ciri-ciri tersebut
"Iya... kamu bener, kok kamu bisa tahu sih? Yang jelas dia itu ngeselin banget aku cuman minta dia ngambil pensilku yang jatuh di dekat kakinya dia malah ketus dan membuatku marah...." belum selesai Honey bicara Linda langsung terlihat panik
"Dia Jeffery?!" tanya Linda lagi
"Nah itu kamu tahu...." Honey betepuk tangan karena Linda mengenali teman sekelasnya
"Oh bener juga kita pernah mergokin dia lagi bersikap kejam pada seorang gadis di ruang olah raga...." Honey terus bicara namun tiba-tiba Linda menutup mulutnya dan memukul Honey
"Kamu gila iya...." Linda tampak panik mendengar temannya itu bertengkar dengan Jeffery
"Emangnya kenapa? Aku kesal sama sikapnya iya udah aku lawan, kita ini di ciptakan dalam tingkatan yang sama jadi kalo ada yang merendahkan tentu aku harus melawan. Kamu tahu nggak dia bilang aku bodoh di depan kelas...." Honey terlihat kesal saat menceritakan hal tersebut
"Honey jangan bikin masalah sama dia, kamu nggak ngerti apa setelah liat kejadian kemarin....?" tanya Linda, di pikiran Linda temannya itu akan terkena masalah bila bertengkar dengan Jeffery yang menjadi incaran para gadis. Belum lagi dia sangat pintar para guru sangat menyukainya. Bila mereka sampai tahu Honey yang bodoh bertengkar dengan Jeffery yang sempurna maka tamatlah riwayatnya. Gadis-gadis yang menjadi fansnya Jeffery akan memburunya karena mereka pasti berpikir kalau Honey sedang menggoda Jeffery dengan cara membuatnya kesal. Dan para guru akan membandingkan keduanya, apa lagi Honey berada di tingkatan paling bawah sedangkan Jeffery dia berada di urutan pertama.
"Oh...bener juga...." jawab Honey, sedangkan yang Honey pikirkan Jeffery adalah ketua sebuah organisasi. Itu sebabnya dia bersikap tidak manusiawi dan setiap kata yang keluar dari mulutnya terdengar menyakitkan. Para guru juga pasti takut padanya, itu sebabnya kemarin pak killer memarahi Honey meski pada awalnya dia membela Honey. Pikiran yang berlawanan itu menimbulkan kekonyolan baru.
"Mulai sekarang walau Jeffery bersikap menyebalkan pura-pura saja tidak perduli, aku bicara begini karena kamu itu temanku...." Linda menepuk-nepuk bahu Honey
"Hmmm...." jawab Honey sambil menganggukan kepalanya, meski dia menganggukann kepalanya tapi dalam hatinya Honey tak akan patuh pada Jeffery. Dia berencana terus melawan Jeffery demi menyelamatkan para gadis yang dia lihat berlutut di hadapannya kemarin. Linda yang berpikir temannya itu mengerti malah langsung tersenyum senang, dia tidak tahu hal gila apa yang akan di lakukan temannya. Keesokan harinya di pelajaran pertama guru tiba-tiba membuat kelompok belajar. Masing-masing kelompok berisi lima orang. Karena kelompok sudah di siapkan oleh guru maka mereka hanya bisa pasrah.
"Wah.... Honey pasti akan banyak terbantu bila sekelompok dengan Jeffery bukan? Honey memiliki banyak pertandingan lapangan ibu sangat mengerti. Itu sebabnya kalian berdua sengaja ibu satukan, dan lagi kelompok pertemanan kalian sama bukan? Honey berteman akrab dengan Risman dan juga Helda yang ibu tahu mereka juga berteman akrab dengan Jeffery....." seorang guru wanita tampak sedang menjelaskan alasan menyatukan Honey dan Jeffery di satu kelompok kepada Honey yang malah protes.
"Maksud ibu Risman dan Helda berteman akrab dengan dia...." Honey tampak terkejut dan menatap teman-temannya
"Kita bahkan sering bermain bersama...." Risman menunjukan beberapa photo yang terlihat Helda, Risman dan Jeffery sedang makan bersama.
"Oh... yang itu belum di kirim padaku...." Helda tampak protes pada Risman
"Masa sih..." jawab Risman, melihat temannya akrab dengan Jeffery membuat Honey melongo
"Kalian ngambil photo itu kapan?" tanya Honey
"Kemarin kami pergi ke rumah aku, kamu lagi latihan kayaknya ..." jawab Risman dan Helda berbarengan. Jawaban itu membuat Honey tak bisa berkata-kata dia langsung melongo sambil menatap ke tiga orang yang rupanya sangat akur.
*****************