Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Daily Journey to Get Love

🇸🇬evilesther3
--
chs / week
--
NOT RATINGS
2k
Views
Synopsis
Bai Shilin merupakan seorang aktor kelas A yang super-duper sibuk sampai melupakan kehidupan cintanya. Setelah pernikahan agennya, dia mulai berpikir untuk menemukan pasangan dan menjalani kehidupan romansa.  Secara kebetulan, manajemen puncak perusahaan hiburan yang menaunginya berubah. CEO baru itu muda dan tampan, sangat sesuai dengan selera makan Bai Shilin. Di perayaan tahunan perusahaan, dia memutuskan akan mengejarnya CEO muda itu, Wu Kang. Ketika Wu Kang balik menyukainya, Bai Shilin tiba-tiba merasa muak. Dia berbalik dan menghindari Wu Kang. "Sial, CEO Wu itu terlalu mudah didapatkan! Tidak menantang sedikit pun!"
VIEW MORE

Chapter 1 - Tertampar Kenyataan

Bai Shilin menguap dengan malas, matanya setengah terbuka dan berair, serta wajah lesu. Di dalam mobil pengasuh, ia bersandar tanpa nyawa. Benar-benar lelah setelah seharian dibanting oleh pembuatan film terbarunya.

Yang diinginkan saat ini adalah berbaring di tempat tidur, dibungkus selimut, dan mimpi indah. Sayangnya, ia harus menunggu agennya menyelesaikan pembicaraan dengan produser film dalam rangka memperjuangkan akhir pekannya. 

Jangan salah paham, ia tidak meminta cuti untuk liburan, tetapi untuk penembakan iklan. 

Begitu pintu mobil dibuka dari luar dan sosok agen muncul, Bai Shilin yang tidak bernyawa memaksakan diri untuk bertanya, "Bagaimana?"

Agen emas itu, Shen Xing, menjawab dalam sikap tenang, "Berjalan lancar."

Bai Shilin mengembuskan napas panjang dan memutar mata ke sisi lain. Apa pun selain melihat tampang serius agennya. 

Mobil melaju meninggalkan daerah penembakan film menuju hotel tempat kru menginap. Di kursi kopilot, asisten kecil, berbicara dan menghilangkan suasana sunyi.

"Xing Ge, aku ingat kamu akan menikah tahun ini. Kapan itu?"

Bai Shilin tidak menunjukkan antusiasnya, tetapi diam-diam memutar bola mata, melirik Shen Xing melalui kaca depan mobil. Berharap mendengar sedikit kabar.

Shen Xing tidak terbiasa menyembunyikan sesuatu yang sudah pasti di hadapan orang dekat, sehingga ia menjawab dengan jujur, "Bulan depan. Aku akan memberi kalian undangan."

"Mengapa begitu lama? Seharusnya kamu menikah lebih cepat, jadi aku bisa libur lebih cepat," kata asisten itu lagi, Mei Ling. 

Mendengar kata libur, suasana hati Bai Shilin sedikit tergerak. Ia tidak lagi memasang tampang acuh tak acuh dan ikut bersuara.

"Benar. Kamu harus menikah secepatnya dan buat perayaan besar selama tiga hari tiga malam."

"Ya. Aku setuju dengan Shilin Ge!" Mei Ling ikut bersemangat.

Mereka kesulitan mendapat waktu luang karena Shen Xing terlalu serius dan selalu memanfaatkan waktu sebaik mungkin untuk bekerja. Bai Shilin melirik Mei Ling melalui kaca depan dan mengedipkan mata dengan niat tertentu.

Shen Xing bukan hanya serius, tetapi perhatian. Gerakan sua orang itu dengan mudah tertangkap penglihatannya. Bahkan tanpa gerakan itu pun dia akan tahu niat berleha-leha mereka. Shen Xing batuk ringan dan menjelaskan, "Menikah tidak semudah itu. Lagi pula aku dan Xiao Youyu hanya perlu membuat sertifikat, tidak apa-apa tanpa perayaan."

"Tidak boleh seperti itu!" Mei Ling menyela dengan suara nyaring. "Xing Ge, perayaan merupakan bentuk pengumuman dan penghargaan terhadap pasangan. Bagaimana mungkin kamu tidak mengumumkan hubungan kalian? Itu terlalu tidak adil untuk Youyu Ge!"

Pasangan Shen Xing adalah seorang laki-laki bernama Mao Youyu, baik Bai Shilin maupun Mei Ling mengetahuinya. Laki-laki itu sedikit pemalu dan pendiam, tetapi berhati lembut.

Bai Shilin juga mendukung pernyataan Mei Ling dan mendorong Shen Xing untuk melakukan perayaan besar. Ada kemungkinan libur panjang, bagaimana mungkin Bai Shilin tidak memanfaatkannya?

Jadi dia membujuk, "Jika kamu tidak berani meminta cuti pada perusahaan, aku akan melakukannya. Bagaimanapun aku sumber pemasukan terbesar mereka! Bagaimanapun perayaan pernikahan sangat diperlukan untuk membuat hubungan kalian lebih lengket lagi. Perasaan sepasang kekasih memang tidak ditentukan oleh berapa banyak orang yang tahu, tapi mengungkapkan kepemilikan di depan banyak orang sudah pasti memberi kepuasan tersendiri dan akan membuat perasaan kalian lebih kuat."

Shen Xing menatap mereka bergantian dan tidak memperpanjang masalah itu. Kemudian menatap Bai Shilin yang terlihat memiliki sejumlah kata-kata manis tentang cinta. Bibirnya bergerak lambat dan mengatakan kalimat yang sedikit jahat, "Xiao Shilin, apakah kamu pernah menikah?"

Bai Shilin, yang mendapatkan pengalaman cinta dari drama-dramanya, sedikit kaku. Sebelum dia bisa bereaksi, suara Shen Xing kembali menggema dan memukul titik terdalam hatinya.

"Oh, kamu bahkan tidak pernah menyukai seseorang apalagi pacaran, bagaimana kamu sudah menikah?"

Bai Shilin menangis tanpa air mata, menatap datar sosok Shen Xing yang pandai memojokkan orang lain. Tawa Mei Ling juga terdengar yang membuat Bai Shilin semakin buruk. Dia mendengus dingin.

"Kalian lihat saja nanti, aku akan mendapatkan pasangan secepatnya!"

Setelah mengatakannya ia bersandar, melipat tangan, dan memejamkan mata. Belum beberapa menit, supir sekaligus penjaga berbicara.

"Kita sudah sampai."

Bai Shilin merasa dipermainkan!

Dengan marah membuka pintu dan membantingnya sebelum berjalan lebih dulu memasuki hotel. Sebagai agen yang baik, Shen Xing mengikuti di belakang. Bagaimanapun, mereka memiliki pembicaraan yang harus dilakukan malam ini karena besok sore Bai Shilin harus kembali ke ibukota dan mengambil penembakan iklan.

Bai Shilin bukan anak kecil, jadi kemarahannya mereda dalam hitungan menit. Kembali normal ketika memasuki lift. Lagi pula, apa yang dikatakan oleh Shen Xing tidak salah. Dia memang tidak pernah menyukai seseorang dan tidak pernah menjalani hubungan romantis.

Bukan karena tidak kaku, tetapi tidak mempercayai cinta. Oh, satu lagi, dia lebih suka menghasilkan uang. Uang memang bukan segalanya, tetapi dia tetap menyukainya.

Namun, kenyataan bahwa agen yang selama delapan tahun menemaninya akan melepas masa lajang, membuat Bai Shilin merasa bahwa sudah waktunya dia mencoba menjalin hubungan. Bahkan meski pada akhirnya mereka tidak bersama atau dia memutuskan tidak akan menikah, pengalaman masih diperlukan. Setidaknya, ketika orang bertanya apa itu cinta, seperti apa rasanya menjalani hubungan, dia memiliki jawaban.

"Hm, aku benar-benar akan mencari pasangan dan mengalami kehidupan sepasang kekasih!" serunya begitu masuk kamar. 

Shen Xing tidak merasa aneh. Bai Shilin adalah jenis orang yang akan memikirkan sesuatu secara mendalam ketika merasa itu diperlukan, lalu melupakan hal-hal yang tidak penting baginya.

"Apakah kamu mulai sadar sekarang? Bagaimana dengan cintamu pada menghasilkan uang?"

"Itu nomor satu, pasanganku akan menjadi nomor dua."

Shen Xing tidak mengatakan apa-apa lagi. Mengabaikannya dan duduk di sofa tanpa memerlukan izin. Bai Shilin masih anak-anak dalam hal perasaan cinta.

Mereka membicarakan bisnis. Bai Shilin akan menyelesaikan penembakan film besok sampai siang, pada pukul tiga sore mereka akan terbang ke ibukota, lalu istirahat selama semalam. Pagi keesokan harinya, Bai Shilin akan melakukan pengambilan iklan perhiasan dengan tema Silver Starlight.

"Mereka ingin kamu menunjukkan sisi elegan dan dewasa ketika memberikan kalung Silver Starlight kepada kekasihmu," jelas Shen Xing.

Bai Shilin membayangkannya dan merasa dia sanggup. Bagaimanapun, ia memiliki banyak pengalaman dari drama-dramanya di masa lalu. Sebelum menjadi aktor kelas A, doa hanya aktor baris delapan belas yang tidak memiliki nama dan tidak bisa memilih naskah sesuka hati. Tentu saja, dia pernah bermain dalam drama idola dan memainkan karakter yang mencintai pasangannya.

Namun, Shen Xing tidak merasa demikian. 

"Ini berbeda dengan drama idola di masa lalu. Sekarang kamu adalah aktor dengan nama besar, kesalahan sedikit dapat dilihat dengan mudah."

Benar, ketika Bai Shilin menjadi aktor delapan belas baris, dia tidak dituntut sempurna dalam penyampaian emosi. Namun sekarang berbeda. Itulah mengapa ia jarang mengambil drama atau film modern yang dipenuhi konflik percintaan. Bukannya ia tidak bisa melepas emosi, tetapi sulit melepaskan emosi jika tidak pernah mengalaminya secara langsung.

Penderitaan, perjuangan, dianggap remeh, diabaikan, dan emosi-emosi lainnya pernah dialami oleh Bai Shilin kecuali cinta. Dia tidak pernah menyukai seseorang apalagi sampai titik jatuh cinta, memperlakukan orang yang dicintai dengan baik, dan sebagainya.

Adapun uang, meski dia mencintai uang, emosi itu berbeda dengan mencintai seseorang. 

Untuk pertama kalinya Bai Shilin merasa bahwa kenyataan begitu menampar.