Vano tidak bisa menunggu lama. Dia datang untuk menjemput putrinya agar dia bisa membantai Lexa dan memakannya. Ayahnya itu memberikan syarat yang sebenarnya cukup aneh. Ayahnya mengatakan bahwa Dior tidak boleh melihat apapun jadi bahkan matanya pun ditutup. Dior entah kenapa justru berdebar karena permintaan ayahnya yang tak biasa.
Vano mengendarai mobilnya dan pergi menuju gudang di mana Lexa mungkin sedang sadar saat ini. Begitu tiba, Vano meminta Dior untuk menunggu di mobil sementara dia mengecek kondisi tawanannya. Begitu pintu besar itu dibuka, Lexa terperanjat karena dia tahu ada yang datang. Sungguh lukanya terasa sangat perih saat ini. Dia bahkan tidak bisa melihat seberapa parah lukanya.
"Siapa kau? Apa maumu?" tanya Lexa dengan suara lantang.
"Aku membutuhkanmu. Aku minta maaf." Suara Vano yang sudah diubah hingga Lexa tidak mengenalinya.
"Membutuhkanku untuk apa?" tanya Lexa lagi.
"Kau akan segera mengetahuinya."