Lexa melihat ke arah Thomas dan dia segera tahu bahwa kutukan itu telah berhasil dia rontokkan. Kemudian dia mencoba beralih ke arah Joseph yang sebenarnya terlihat jauh lebih pasrah. Pria paruh baya itu hanya duduk di tengah ruangan di sebuah kursi yang memang tersedia di sana. Nanar matanya menatap ke arah Lexa yang berdiri dengan penuh percaya diri di depan penjaranya.
"Kau tahu kan pria yang kau bantu di belakangmu itu bukan malaikat? Dia juga manusia serigala sepertiku. Kenapa kau memperlakukan kami begini sedangkan kau membebaskannya dari mantera peluruh kutukanmu itu? Apa kau tidak berpikir bahwa dia di sini yang membunuh anakku."
"Kau menculik putrinya kan?" tanya Lexa santai.