Percakapan keduanya di dalam bisa masih berlangsung. Tidak ada yang berubah juga dari posisi keduanya. Kondisi bis masih sangat penuh. Ratu harus mendongakkan kepalanya untuk bicara dengan Tristan dan begitupun sebaliknya Tristan yang harus menunduk saat bicara dengan Ratu.
"Selain mereka, lu enggak ada temen lagi?" Tristan ingin menggali.
"Enggak!" jawabnya sederhana tapi cukup membuat Tristan mengerti.
"Eh, ada sih. Ya kita baru deket belakangan ini, tapi belum terlalu deket juga sih," ucap Ratu mendadak ingat.
"Owh ya, siapa?"
"Hm, ya ada sih namanya Jimi. Dia satu-satunya temen cowok gue yang suka dengerin cerita gue gitu," ucap Ratu tersenyum.
"Temen cowok? Pake naksir-naksiran enggak?" goda Tristan santai.
"Hahaha. Ya enggak lah. Dia bukan tipe gue," ucapnya santai.
"Owh, ok," Tristan sedikit kecewa tapi tak mungkin juga berharap lebih.
"Lu sebenernya ada mirip-miripnya sih sama dia. Apalagi kalo senyum," ucap Ratu bercerita.