Setelah dua tahun, banyak hal berubah. Kehidupan Vano sudah menjadi jauh lebih stabil. Dia berhasil mendirikan perusahaan baru yang bergerak di bidang real estate. Dia mengembangkan hotel dan kawasan wisata di tanah yang ditinggalkan ibunya. Lokasinya yang berada tepat di bawah kaki Gunung Mane-Bigot. Hotel tersebut dilengkapi dengan faislitas tur pendakian gunung.
Mendengar siapa pemiliknya, hotel itu dengan segera berhasil menarik perhatian wisatawan. Tentu saja ditambah lagi dengan konsep hotelnya yang menyatu dengan alam. Diam-diam William Arie lah yang memberikan saran bagi Vano untuk membangun hotel. Toh, dia juga bergerak di bidang yang sama di Spanyol. Justru orang yang dulu adalah musuhnya kini menjadi teman sekaligus mentor bisnisnya.