"Gue mau, cabang baru kita di Bandung ini tuh modern dan lebih masuk sama selera gue. Gue enggak mau kita beli perabotan yang diproduksi massal. Kalo bisa sih gue pengen kita tuh custom semua. Lu atur aja lah. Cari perusahaan yang bisa isi cabang baru kita itu," ucap Tristan dengan berwibawa.
"Ok. Nanti gue cariin deh vendornya ya," ucap Agus sang sahabat sekaligus salah satu dari sekretaris pribadinya.
Pria itu menatap pada bangunan jadi yang terpampang nyata di hadapannya. Bangunan dominan bewarna putih dengan beberapa pekerja yang sedang melukis di area lobi. Tristan memang ingin kantor cabangnya ini menjadi cerminan kepribadiannya yang aktif dan enerjik, tapi tidak meninggalkan akarnya sebagai perusahaan inovatif di bidang pembelajaran online.