Cherry sudah berada di rumahnya lagi dan masih terus menangis. Dia masih berusaha tersenyum saat melihat sang anak yang sepertinya juga turut merasakan kesedihannya. Sang ayah, Tuan Dani hanya bisa seseakli mengusap punggung dan kepala sang putri untuk menenangkan. Sejujurnya, Cherry merasa sangat kesal dengan Lexa dan semakin kesal karena Valdo meninggal. Apalagi terakhir kali justru Valdo mengahbiskan waktunya bersama Lexa.
"Apa yang begitu menganggu hatimu? Kau tidak hanya sedang bersedih, tapi juga terlihat begitu kesal. Kau tidak bisa membohongiku, Cherry. Ceritakan pada ayah apa yang terjadi."
"Ayah ini selalu saja. Aku memang sangat kesal, Yah. Aku kesal karena Valdo tidak menepati janjinya. Dia mengatakan akan menikahiku, Yah. Dia mengatakan setelah semuanya usai, dia akan menikahiku. Dia justru pergi meninggalkanku, Yah." Cherry kembali menangis.
"Tapi, sepertinya bukan hanya ini yang membuatmu bersedih. Ada apa lagi?" tanya Tuan Dani.