Hari siraman sudah tiba, seluruh keluarga besarku terutama yang berasal dari papaku sudah datang. Sebagian menyewa kamar di sebuah guest house. Sebagian lagi menginap di rumah saudaraku yang kebetulan juga berada di Surabaya. Aku bersyukur banyak orang membantu berjalannya acara ini. Aku masih menjalani semuanya dengan baik dan santai. Aku terharu dan menangis saat aku membacakan ucapan permintaan maaf pada kedua orangtuaku. Aku tidak pernah menyangka, selangkah lagi akan menjadi seorang istri dan mereka akan kehilangan tanggung jawab padaku.