Lexa yang terus meragu atas pilihannya sendiri, akhirnya setuju untuk menuruti syarat dari Beni. Tidak lain tidak bukan hanya demi untuk bisa melihat Vano. Itulah kenapa dia sudah berada di kamar Dexter dan berniat menjalankan misinya. Tidak mudah ternyata karena begitu tiba di sana, dia malah jadi bimbang lagi.
"Dex-dexter, apa yang kau lakukan?"
Dexter bergerak maju. Lexa justru meragu dan perlahan tubuhnya mundur ke belakang. Berharap bisa kabur dari pintu yang masih sedikit terbuka. Tentu saja Dexter bergerak jauh lebih cepat, dia segera menutup pintu itu terlebih dahulu bahkan menguncinya. Pria itu membalikkan tubuhnya dan menunjukkan senyum miringnya. Tekad Lexa mendadak ciut karena dia tak menyangka pria itu justru akan berbuat hal semacam ini padanya.
"Hahaha. Kenapa? Kau takut? Berubah pikirkan? Aku hanya menggodamu, Lexa."
Tawa Dexter sungguh membuat Lexa sangat kesal.
"Kalau begitu buka pintunya! Kenapa harus dikunci? Aku akan pergi saja."