Pesta pertunangan pun kurang satu hari lagi akan terlaksana. Faith juga kedua orangtuanya sudah datang. Mereka menginap juga di rumah Vano yang masih sangat luas. Tidak lupa juga Stella yang terlihat begitu bahagia.
Dokter April juga begitu dan dia menginap di salah satu hotel. Lexa mengundang juga beberapa orang di apartemennya dahulu termasuk Dokter Abel yang sudah begitu lama tak dia temui.
Tidak banyak memang orang-orang yang dia undang karena memang tak punya banyak teman. Berbanding terbalik dengan Vano yang mau tak mau masih harus mengundang belasan manajernya di kantor. Puluhan kolega, rekan bisnis, dan beberapa kenalan lainnya.
Pada akhirnya, sukses hanya akan 200 orang yang hadir dalam pesta pertunangan itu. Lexa tersenyum bangga karena dia bisa menekan keinginan tak masuk akal Vano untuk mengundang ribuan tamu. Tidak bisa membayangkan dirinya betapa letihnya hanya untuk pesta pertunangan.
"Jadi, apa kau bahagia?"