Vano menyambut kedatangan ketiga orang yang sangat dia kenal itu. Mereka semua berkumpul di ruang tengah hotel yang memang punya tipe Premiere itu. Bahkan Valdo sudah mengeluarkan semua isi kulkas yang berisi minuman dingin di atas meja.
Lexa masih diam. Dia bahkan tak melirik Vano yang seolah menunggu sepatah kata keluar dari mulutnya. Duduk di salah satu sofa didampingi Faith yang terus memberinya kekuatan. Dia mendongak dan menatap Vano dengan yakin.
"Aku akan membantumu."
Semua mata pelan tertuju pasti pada satu wajah, Lexa.
"Aku membantu bukan berarti aku mentolelir perbuatanmu. Aku membantu hanya karena ada bayi tak berdosa yang dilibatkan di sini. Untuk saat ini, aku juga tak ingin peduli mengenai hubungan antara kita bertiga. Tolong jangan bicara apapun dulu tentang itu. Itu syarat mutlak dariku," Lexa bicara tegas.
"Baiklah. Aku mengerti."