Daisy pergi menuju bandara dengan membawa sendiri kopernya. Kalau sudah begini, dia pasti akan melepas seluruh atribut keartisannya jadi tak ada yang mengenalinya. Dia memang akan terbang ke Spanyol tempat di mana Arie berada. Hanya butuh waktu dua jam saja dan dia akan tiba di sana.
Seperti biasa, akan ada anak buah Arie yang menjemputnya. Pria-pria berbadan tegap yang sudah siap sedia membawakan barang bawaannya. Mereka akan membawa Daisy menuju rumah Arie yang super mewah dengan kebun yang sangat luas. Rumahnya memang sangat indah berbanding terbalik dengan sifat penghuni di dalamnya.
Daisy baru saja turun dari mobil dan pria itu sudah menantinya di depan pintu rumahnya yang bewarna cokelat. Dua tangannya sudah membentang lebar seolah siap menyambut kedatangan sang kekasih. Mengatur air mukanya, Daisy harus memulai lagi akting cinta yang menjijikkan baginya.
"Selamat datang di rumah, Sayang." Senyum Arie mengembang.
"Terima kasih juga, Sayangku."