"Bocca... Tolong dia, Vano, Faith! Kalian semua tolong dia!" Lexa histeris dengan kondisi setengah tak sadarkan diri.
"Lexa, Bocca sudah tiada," Faith yang memang baru saja mengecek kondisi tubuhnya memberanikan diri bicara.
"Tidak! Ah, aku pasti bisa menyembuhkannya."
Masih dengan isak tangis, Lexa berusaha menyembuhkannya dengan kekuatan yang dia miliki. Tentu saja emosi yang terus meledak membuatnya kesulitan memunculkan kekuatan itu. Percobaannya terus menerus gagal membuat Lexa makin frustasi. Masih tersungkur di hadapan sang sahabat yang sudah tak bergerak.
"Lexa..." kali ini Vano mencoba menenangkan.
"Biarkan aku mencobanya, Vano!" Lexa menepis keras usaha pria itu untuk menyentuhnya.
Lexa terus berusaha dan terus pula gagal. Sekalinya kekuatan itu muncul, tentu tak akan mempengaruhi apapun. Sosok Bocca hanya tinggal jasad saja dan dia tidak bisa lagi menolongnya. Lexa jatuh dan kembali menangis dengan keras.