Sebenarnya ada satu hal lagi yang mengganjal hati Valdo, masalahnya untuk kali ini dia belum bicara pada Vano. Kemaren, lebih tepatnya sesaat dia belum mengetahui mengenai kepergian Lexa, rapat pemegang saham sungguh begitu mengganggunya. Mereka semua goyah karena belakangan ini perusahaan terus merugi. Sang CEO yang terbaring koma tentu saja menjadi alasan terkuat.
Valdo memang tahu, mau tak mau Daisy harus berakting bahwa dia adalah bagian dari pembelot. Tuntutan mereka jelas, karena Valdo yang kini memimpin dianggap tidak becus melakukan pekerjaannya, sisa pemegang saham meminta Valdo untuk menyerahkan kekuasaannya pada Daisy dibantu dengan pemegang saham lainnya. Kalau ditotal, jumlah saham mereka akan hampir setara dengan jumlah saham Vano yaitu sebesar 35%.