***
"Tidak ke penthouse?" tanya Arkhano yang mengantarkan Aletta dan Gea sampai ke halaman rumah karena keduanya telah membuat janji ke psikiater, lebih tepatnya Gea yang membuat janji.
"Tidak," jawab Aletta menangkup wajah Arkhano dengan tangan kanan. Dia tersenyum simpul saat manik keduanya bertemu di satu titik. Aletta sedikit berjinjit, kemudian mengecup pelan bibir Arkhano. "Besok jangan lupa menjemputku. Jangan telat, Boo."
Arkhano tersenyum saat tangan Aletta mengacak-acak rambutnya dengan gemas. "Iya, aku akan datang jam setengah sembilan ke apart," ujarnya. "Cium aku lagi," pintanya mengerucutkan bibir.
Aletta menoleh ke sekitar, hanya ada Gea yang sedang fokus memundurkan mobil dari halaman. Dia berjinjit lagi, kemudian mengecup bibir Arkhano sedikit lama daripada sebelumnya tanpa melumat.
"Sudah," ujar Aletta menutup bibir Arkhano dengan telapak tangannya saat pria itu hendak menyosor lagi seperti soang.