Maira tiba di gerbang rumahnya, ia membayar biaya taksi yang di pakai lalu keluar dari taksi itu. Taksi itu melaju meninggalkan rumah Maira, lalu Maira berbalik akan masuk ke dalam rumahnya. Tapi tiba-tiba suara motor terdengar, Maira pun melirik sesaat sebelum akhirnya ia menatap malas seseorang yang datang.
Ari menghentikan motornya di depan gerbang rumah Maira, lalu ia turun dan melepaskan helmnya. Dengan langkah cepat Ari mendekati Maira, tidak lupa ia menahan tangan kekasih yang akan masuk ke dalam gerbang itu.
"Mai, tunggu!" pinta Ari pada Maira.
Maira menghentikan langkahnya, lalu ia berbalik dengan ekspresi dingin dan malas.
"Ada apa?" tanya Maira dengan suara sinisnya.
"Aku mau minta maaf, aku tau aku salah. Maafin aku ya?" ucap Ari dengan tatapan serius.
"Semudah itu? Lebih baik lo pulang deh, gw capek mau istirahat!" balas Maira dengan tatapan tajamnya.
