Mata Bagas terbuka saat ledakan pedang besar dari kedua tangan Teniki menghempas ke arah tubuhnya setelah tongkat milik Bagas pecah dan hancur. Kedua pedang melengkung semakin masuk dan bersiap membelah tubuh Bagas dan membelah dengan menyilangkan kedua pedang Teniki tersebut.
Teniki berpikir bahwa saatnya bagi pemuda itu untuk mati.
Brush!
Mata Teniki terbelalak, kedua pedangnya yang seharusnya menyilang dan menghantam tubuh pemuda bernama Bagas itu. Tapi, pedang itu ditahan oleh kedua tangan Bagas dengan kedua tangan Bagas dipenuhi dengan Armor. Kedua tangan Bagas membesar dan dipenuhi dengan armor tebal dan dipenuhi dengan energi.
Teniki tidak percaya dengan apa yang dilihatnya. Bagaimana pemuda itu dapat menahan serangan kuatnya? Bahkan, Teniki merasakan energi kuat memenuhi tubuh Bagas. Teniki mampu merasakan seberapa besar energi dari pemuda tersebut. Seolah – olah, Bagas yang kini menahan pedangnya adalah seorang yang terlahir kembali dan beda dengan Bagas yang sebelumnya.