"Siba tidak akan melakukan pengkhianatan, kecuali karena kalian memaksanya dengan menyandera keluarganya. Kalian sungguh licik!" Bunto tahu sifat licik dari Torino. Kini, mereka sudah dikepung dengan pasukan yang banyak jumlah.
Pasukan yang dibawa Torino juga bukan pasukan biasa, mereka berada pada rank seniman bela diri Emas dan Kristal. Jadi, mereka akan kesulitan untuk menghadapi mereka semua. Tapi, ini sudah menjadi suratan takdir, seperti yang selalu dikatakan rekannya, Kamir.
Kamir sudah meninggal dunia, bahkan Bunto tidak bertemu dengannya untuk yang terakhir kali. Jadi, sekarang sudah saatnya untuk bertempur dengan para penjahat yang bersembunyi di balik Aflif.
"Sudahlah! Serahkan saja Agro padaku, aku akan membiarkan kalian semua. Dan tentu saja, Aku janji pada kalian untuk menghancurkan Black Secret dengan kekuatan kami. Kalian tidak perlu ragu padaku!" teriak Torino tak sabar lagi.