"Pikiranmu seperti tidak di sini, Kaja?" tanya Reza penasaran. Mereka sedang makan bertiga dengan Bagas. Reza melihat Kaja dari tadi terlihat berpikir meskipun sedang makan, Reza dapat melihat bahwa Kaja sedang memikirkan sesuatu yang berat.
"Kaja hanya memikirkan tentang perang besar yang akan terjadi. Entahlah! Aku saja masih santai dan tak peduli apa yang terjadi. Aku hanya akan berjuang semampuku saja!" kata Bagas sambil meneruskan makanannya. Dia juga menyadari bahwa Kaja memang kini sering terlihat diam dan memikirkan sesuatu.
"Mungkin ..., akan lebih baik seperti dirimu, Bagas. Tidak perlu memikirkan hari esok, tapi semua ini berhubungan dengan kelanjutan dunia ini. Kita harus melindungi semua kehidupan, Rakuta ..., manusia ..., dan semua kelangsungan hidup. 'Dia yang tak disebut,' sedang mempersiapkan dirinya untuk bangkit sekali lagi."
Pandangan mata Kaja kembali menerawang. Dia mencoba mengambil makanannya dan menikmatinya.