Nesia memeluk ayahnya, ayahnya benar-benar bangun. Airmata Nesia tak bisa lagi ditahan, dia bahkan memeluk ayahnya terlalu erat.
"Cukup Nesia, kamu sudah besar sekarang dan juga kasihan ayahmu. Tubuhnya masih lemah!"
Nesia pun memahami hal itu, namun karena dia terlalu bahagia dia lupa bahwa dia masih bisa melihat ayahnya tersenyum dan membuka matanya kembali. Ini merupakan keajaiban dalam hidupnya, bahkan semua pengobatan sudah dilakukan. Namun, hari ini ayahnya Oji, dia bisa bangun dan tersenyum.
Nesia dan ayahnya, sama-sama meneteskan airmata. Nesia pun akhirnya bangun dan dia pun berdiri di sisi kamar tidur ayahnya. Kaja juga berdiri dengan dua pedang masih berada di belakang punggungnya.